Wednesday, May 12, 2010

When Trust Meets Bless

Good evening, earth.

nothing i could write when this earth stop spinning. Thank God, everything is still okay. At least until i type some of this letter.

Terima kasih tuhan, untuk kepercayaan diri, keyakinan, dan berkah yang kau berikan.
Menanggapi post sebelumnya, ternyata, kabar baik yang saya dengar dari pengumuman besar tersebut. Ini bukan karena saya, ini karena orang-orang disekitar saya.

Saya cukup bangga, menyatakan keyakinan mengantarkan saya ke pintu gerbang baru kehidupan saya. Hanya mengantarkan, bukan membukakan. Doa, usaha, dan dukungan sekitar saya lah yang membuka pintu tersebut.

Kembali saya pada sebuah teori konsep diri. Saya dan sifat sok tahu saya, membawa saya pada kesimpulan teoritis yang hanya berdasar pada pengalaman pribadi.

Yakinlah akan apa yang Anda inginkan. Bagaimana mungkin, Anda berani memohon pada Tuhan, meyakinkan Tuhan, bila masih ada keraguan dalam benak Anda.

Ya, modal yang senantiasa saya pegang teguh adalah keyakinan. Bila saya tidak yakin, telah banyak contoh kegagalan yang saya raih. Lain halnya ketika saya yakin, tuhan memudahkan jalan saya. Bila Anda menganggap saya terlalu sok tau, tak masalah. Saya hanya meminta pada Anda, cobalah, mulai saat ini, pastikan Anda yakin pada tujuan Anda. Setelah itu, semua energi akan terpusat dan mengarah pada tujuan itu. 

Malam ini, littlest world terkesan serius. Tapi itulah, saya adalah manusia biasa dengan segenap minat dan kelabilan masa remaja. 


littlest world, tonight :)
Sedikit mengesalkan karena blogger tak mau bertoleransi pada saya malam ini, sedangkan saya sudah tidak tahan lagi ingin mempublish tulisan saya. Maka, facebook (lagi-lagi) menjadi sarana limpahan dari Blog saya yaitu littlest world.

Selamat malam, dunia.

Hanya sebuah postingan ringan dalam detik saya menunggui tante saya, yg tengah terbaring lemah di RSPP. Dari berbagai hal yang terjadi dengan saya -dan mungkin beberapa dari Anda, atau kerabat, yaitu permasalahan awam siswa kelas 3 SMA yang lulus UAN, hingga kini, belum pasti kuliah dimana.

Tuhan sebenarnya sudah menuliskan di album hidup saya, dimana karir ini akan dimulai, dan tentunya, dimana pendidikan selanjutnya akan saya tempuh.

Banyak kejadian yang akhirnya membuat saya mempercayai itu. Jangan anggap saya kafir, karena baru percaya, namun tolong hargailah, karena kini saya bukan hanya percaya, melainkan mengerti mengapa tuhan terkesan mempermainkan saya. Yang Ia mau, hanyalah agar saya punya waktu untuk belajar, paham, percaya, dan melihat sekitar saya.

Kita -yang hingga kini dengan segenap usaha msh belum juga menggapai mimpi- sepatutnya bersyukur karena masih diberi waktu untuk meninjau kembali apa yang salah dari sistem lingkungan belajar kita, hingga sistem diri kita. Ada begitu banyak faktor yang berpengaruh dlm setiap proses hidup kita. Masalah terbesar bukanlah ketika kita gagal dalam sebuah tes, namun ketika kegagalan atau keberhasilan pasca tes tidak membawa sesuatu yang baru sebagai sebuah pembelajaran bagi kita.
Karena itu, jangan pernah berkecil hati ketika Anda gagal, justru saat itu, step penting yang perlu diambil adalah apa kenapa dan bagaimana tindakan yang menjadi penyebab, dan apa kenapa bagaimana solusi sebagai tindakan pasca problema.

Beberapa hari lagi, pengumuman besar penerimaan mahasiswa salah satu universitas ternama di Indonesia akan dilakukan. Kini, dag dig dug setengah mati jantung saya berdegup. Tapi sebuah bisikan agaknya menenangkan saya. Teringat sebuah doa kecil yang baru saja -tak sengaja, terlontar dari bibir saya, hamba Allah yang tak sempurna,

Ya Allah, bila memang rezeki telah tergaris bagiku melalui ini, maka permudahlah dan ridhoilah aku diterima disini,tapi bila bukan, maka berikanlah kebahagian dan keikhlasan untuk terus berusaha, dan biarkanlah yg terbaik menyertainya, amin.

Dari pengalaman berharga di akhir masa SMA, saya belajar bagaimana keikhlasan sangat berperan dalam mencapai kebahagiaan, dan bagaimana keikhlasan meringankan langkah menjalani kehidupan.

Semoga kita termasuk orang dengan keikhlasan dan kebahagiaan, serta mampu mengambil makna dari setiap peristiwa dalam hidup kita, amin.


Only in Littlest World, tonight