Saturday, February 22, 2014

Pain and the art of relieving

One cannot live forever in confusion.
Confusion is consuming. Thinking is consuming. It consumes your energy, consumes the soul.

Dear littlest world of mine,

Been months, I, as always not regularly update this blog.

Semakin dewasa, semakin banyak tahu, semakin banyak pikiran, semakin banyak kekhawatiran, semakin banyak keraguan, disitulah semakin banyak masalah.
Sering iri dengan anak-anak, yang tahunya tentang itu-itu saja, sehingga yang dipikirkan itu-itu lagi, yang dikhawatirkan itu-itu lagi, sehingga masalah yang ada juga hanya itu-itu saja. Bandingkan dengan orang dewasa, dengan sejuta pengetahuan tentang ini dan itu, pikirannya meluas ke ini dan itu, mempertimbangkan sisi ini dan itu, sehingga kekhawatiran yang muncul juga banyak berasalkan dari ini dan itu. Ini dan itu yang menjadi masalah, lagi-lagi sumbernya dari pemikiran dan pertimbangan si empunya, yang mengaku sudah dewasa ini.

What life will be without problems to face anyway?

The art of facing problems, or better say, problem solving?

Saya rasa semua manusia perlu keterampilan yang satu itu. Solving the problem, not only facing the problem itself. Masalah itu ada untuk diselesaikan, bukan hanya untuk ditatap dan dilewati begitu saja. See what happens when problems are not being solved, suatu saat akan meledak, full blown. Karena selama ini hanya dilewati saja, dianggap lalu. Ibarat dalam sebuah treatment, hanya mengobati gejalanya, bukan mencari etiologi masalahnya.

And that’s exactly what humans do, quite often. In order to release the pain, secara cepatnya seseorang akan mengobati gejala sakit, bukan mencari penyebabnya. It's okay to relieve the pain first, but never, never ever forget to find what’s behind every pain…..
Sekali manusia terbiasa untuk menghilangkan nyerinya saja, setelah merasa lebih baik mereka pergi dan lupa menyelesaikan penyebabnya, saat itulah sebenarnya mereka menabung untuk nyeri-nyeri selanjutnya yang mungkin akan jauh lebih sakit dari pada biasanya.
And by pain, I mean every pain in one’s life. Nyeri tubuh, nyeri kepala, dan tentunya nyeri di perasaan manusia.
So if you guys find it hurts, find something hurt you, be quick to find the pain-reliever, but don't forget to search for the cause, and solve the problem.

Written on a gloomy Saturday night.
Only for the littlest world of mine.


No comments:

Post a Comment